Rabu, 10 April 2013

Agent Pada Sistem Terdistribusi


BIDANG ILMU DAN PENELITIAN YANG TERKAIT DENGAN SOFTWARE AGENT

Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa masalah learning, intelligence, dan juga proactivity serta reactivity adalah bidang garapan AI klasik. Kemudian penelitian dalam bidang DAI pada umumnya adalah berkisar ke masalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama (cooperation) antar agent dalam Multi Agent System (MAS). Dengan perkembangan penelitian di bidang distributed network dan communication system, membawa peran penting dalam mewujudkan agent yang mempunyai kemampuan mobilitas dan komunikasi dengan agent lain.


Pesatnya perkembangan penelitian tentang software agent tak lepas dari pengaruh bidang ilmu psikologi yang banyak mengupas agent secara teori dan filosofi, kemudian juga software engineering yang berperan dalam menyediakan metodologi analisa dan desain, serta implementasi dari software agent. Dan yang terakhir adalah bidang decision theory dengan kupasan tentang bagaimana agent harus menentukan strategi dalam menjalankan tugas secara mandiri (autonomously).



5. BAHASA PEMROGRAMAN
Pada bagian ini akan dibahas tentang bahasa pemrograman yang banyak dipakai untuk tahap implementasi dari software agent. Bagaimanapun juga setiap bahasa pemrograman memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan paradigma pemrograman yang dia anut. Sehingga pemakaian bahasa permrograman yang kita pakai akan menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai yang kita harapkan.


Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya kita pakai. Petunjuk-petunjuk tersebut adalah:


Object-Orientedness: Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent adalah obyek yang aktif, maka bagaimanapun juga agent harus diimplementasikan kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).
Platform Independence: Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diatas berbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).
Communication Capability: Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network environment), tentu saja diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik. Sangat lebih baik seandaianya bahasa pemrograman mensupport pemrograman untuk network dan komunikasinya.
Security: Faktor keamanan (security) juga hal yang harus diperhatikan dalam memilih bahasa pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent bergerak dengan aman.
Code Manipulation: Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime. Bahasa pemrograman untuk software agent sebaiknya juga harus bisa memberikan support terhadap masalah ini.

Ditarik dari beberapa petunjuk diatas, para peneliti merekomendasikan bahasa pemrograman berikut untuk mengimplementasikan software agent:

1. Java

2. Telescript


lanjutan dari materi ini dapat di lihat di
bagian p
ertama, oleh Boby Dwi Cahyo
ke-dua, oleh Bundan Karimdijaya
ke-tiga, oleh Damar Sekarjaya

ke-empat, Elvin Eka Aprilian (saya sendiri)

ke-lima, Hadi Saputra
ke-enam, Irham Hidayat


Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar