Minggu, 04 Mei 2014

Komputasi Modern di Bidang Kesehatan

Perkembangan dunia IT (Information Technology) berkembang sangat pesat akhir-akhir ini dan berpengaruh besar terhadap berbagai macam aspek kehidupan manusia. 

Dunia kesehatan modern pun tak luput dari perkembangan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya adalah USG (Ultra sonografi).



USG memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya.

Berikut ini ilustrasi USG:




Teknologi Informasi dan dunia Medis sangatlah berhubungan. Berikut peran dunia TI di bidang medis:
1. Teknologi informasi diterapkan pada peralatan medis misal CT Scan (Computer Tomography). CT Scan adalah peralatan yang mampu memotret bagian dalam tubuh seseorang tanpa harus dilakukan pembedahan.

2. Untuk mencari informasi tentang seseorang pasien, pengunjung dapat berinteraksi secara langsung dengan terminal yang disediakan untuk keperluan itu. Dengan mengetikkan sepenggal nama, system informasi akan segera menyajikan informasi tentang pasien yang memenuhi criteria pencarian.
3. Sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronis.

4. Mycin merupakan contoh system pakar yang digunakan untuk membantu juru medis mendiagnosis penyakit darah yang cepat menular dan kemudian dapat memberikan saran berupa penggunaan antibiotic yang sesuai. (system pakar adalah perangkat lunak yang ditujukan untuk meniru keahlian seseorang dalam bidang tertentu).
5. Dalam bidang jasa pelayanan kesehatan teknologi informasi berguna untuk memberikan pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai kepada system penagihan yang bisa dilihat melalui internet.

6. Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.

7. Penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan aplikasi komputer, salah satunya adalah USG (Ultra sonografi). USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
8. Penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
9. Penggunaan Biosensor. Biosensor merupakan suatu alat Instrumen elektronik yang bekerja untuk mendektesi sample biokimia. Contoh paling sederhana adalah alat uji diabetes.

10. Teknologi nirkabel. Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.

11. Pencarian dan Peletakan dan Informasi Obat-obatan.




Komentar :
          Komputasi Modern terbukti berperan penting bagi kemajuan dunia medis dan kesehatan. Dengan adanya Komputasi Modern, praktek medis menjadi jauh lebih efisien daripada praktek medis konvensional, error yang sering terjadi dapat lebih diminimalisir, dan hasil penelitian menjadi lebih akurat.





Selasa, 23 April 2013

AFS (Andrew File System)



Ada persamaan dan perbedaan antara AFS dan NFS.

Persamaan:
AFS sama seperti NFS menyediakan akses menuju shared files secara transaparant. Akses menuju ke file AFS adalah melalui normal unix file primitives (tanpa modifikasi atau rekompilasi). AFS kompatibel dengan NFS.

Perbedaan:
Secara desain dan implementasi, AFS berbeda dengan NFS, perbedaan utama, NFS didesain untuk dapat menangani active users dengan jumlah yang lebih banyak daripada distributed file systems yang lain. Kunci AFS untuk menangani jumlah active users yang besar terletak pada kemampuan caching seluruh files pada
client node.

Karakter AFS
AFS mempunyai dua karakter desain yang unik :

Whole file serving
Seluruh konten dari direktori dan file dikirim kepada komputer client oleh AFS servers (di AFS3, file yang ukurannya lebih dari 64kbytes ditransfer dalam 64kbyte chunks).


Whole file caching

Copy dari sebuah file chunk yang telah ditransfer di komputer client disimpan dalam cache pada local disk.Cache disini mengandung ratusan file yang sering dipakai di dalam sebuah komputer.

5.3 Access Control

•  Dalam sistem file UNIX
– hak akses diperiksa berdasarkan mode akses (read,write,execute) ketika membuka file
– identitas user diperiksa ketika login

•  Dalam sistem file terdistribusi
– hak akses harus diperiksa pada server
– RPC unprotected
– dimungkinkan melakukan pemalsuan identitas, tapi ini merupakan resiko keamanan
– user ID biasanya dikirim dengan setiap request
– stateless

5.4 Layanan Direktori

Tugas utama dari layanan direktori adalah memetakan nama teks ke UFIDs
Operasi pada layanan direktori:

Lookup(Dir, Name) -> FileId
— throw NotFound
• Locates the text name in the directory and returns the relevant UFID. If Name is not in the directory, throws an exception

AddName(Dir, Name, File)
— throw NameDuplicate
• If Name is not in the directory, adds (Name, File) to the directory and updates the file’s attribute record.
• If Name is already in the directory: throws an exception.


UnName(Dir, Name)
— throw NotFound

• If Name is in the directory: the entry containing Name is removed from the directory.
• If Name is not in the directory: throws an exception.

GetNames(Dir, Pattern) -> NameSeq
• Returns all the text names in the directory that match the regular expression Pattern.


Referensi:

1. Implementasi Sistem File, http://lecturer.eepis-its.edu/~arna/Diktat_SO/10.Implementasi%20Sistem%20File.pdf
2. File Sistem, http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/bahan/bahan-bab6.pdf
3. Adang Suhendra, Sistem File Terdistribusi, http://staffsite.gunadarma.ac.id/adang/index.php?stateid=download&id=4855&part=files
4. Ayu Anggriani dkk., Tugas Kuliah Pengantar Sistem Terdistribusi, 2008.
5. http://naeli.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8590/File+Service.pdf


Rabu, 10 April 2013

Agent Pada Sistem Terdistribusi


BIDANG ILMU DAN PENELITIAN YANG TERKAIT DENGAN SOFTWARE AGENT

Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa masalah learning, intelligence, dan juga proactivity serta reactivity adalah bidang garapan AI klasik. Kemudian penelitian dalam bidang DAI pada umumnya adalah berkisar ke masalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama (cooperation) antar agent dalam Multi Agent System (MAS). Dengan perkembangan penelitian di bidang distributed network dan communication system, membawa peran penting dalam mewujudkan agent yang mempunyai kemampuan mobilitas dan komunikasi dengan agent lain.


Pesatnya perkembangan penelitian tentang software agent tak lepas dari pengaruh bidang ilmu psikologi yang banyak mengupas agent secara teori dan filosofi, kemudian juga software engineering yang berperan dalam menyediakan metodologi analisa dan desain, serta implementasi dari software agent. Dan yang terakhir adalah bidang decision theory dengan kupasan tentang bagaimana agent harus menentukan strategi dalam menjalankan tugas secara mandiri (autonomously).



5. BAHASA PEMROGRAMAN
Pada bagian ini akan dibahas tentang bahasa pemrograman yang banyak dipakai untuk tahap implementasi dari software agent. Bagaimanapun juga setiap bahasa pemrograman memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan paradigma pemrograman yang dia anut. Sehingga pemakaian bahasa permrograman yang kita pakai akan menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai yang kita harapkan.


Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya kita pakai. Petunjuk-petunjuk tersebut adalah:


Object-Orientedness: Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent adalah obyek yang aktif, maka bagaimanapun juga agent harus diimplementasikan kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).
Platform Independence: Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diatas berbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).
Communication Capability: Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network environment), tentu saja diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik. Sangat lebih baik seandaianya bahasa pemrograman mensupport pemrograman untuk network dan komunikasinya.
Security: Faktor keamanan (security) juga hal yang harus diperhatikan dalam memilih bahasa pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent bergerak dengan aman.
Code Manipulation: Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime. Bahasa pemrograman untuk software agent sebaiknya juga harus bisa memberikan support terhadap masalah ini.

Ditarik dari beberapa petunjuk diatas, para peneliti merekomendasikan bahasa pemrograman berikut untuk mengimplementasikan software agent:

1. Java

2. Telescript


lanjutan dari materi ini dapat di lihat di
bagian p
ertama, oleh Boby Dwi Cahyo
ke-dua, oleh Bundan Karimdijaya
ke-tiga, oleh Damar Sekarjaya

ke-empat, Elvin Eka Aprilian (saya sendiri)

ke-lima, Hadi Saputra
ke-enam, Irham Hidayat


Sumber:


Selasa, 09 April 2013

Penggunaan Traceroute di CMD



Dalam tugas kali ini saya akan mencoba menggunakan perintah Traceroute. Traceroute adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan  pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan.

Berikut adalah percobaan yang saya lakukan, menggunakan modem wifi dengan koneksi internet Three dan akan melakukan traceroute ke alamat www.9gag.com
Pertama-tama buka CMD pada windows lalu ketikkan tracert nama_domain, dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.



Langkah berikutnya yaitu, mencari identitas atau informasi dari masing-masing ip yang tampil di gambar cmd diatas. Disini saya menggunakan website http://whatismyipaddress.com untuk mengetahui informasi dari IP yang muncul saat di traceroute. Untuk urutan pertama 192.168.43.1 merupakan privat ip address, sedangkan untuk urutan ke 2, 3, 4, dan seterusnya tidak dapat dilacak karena Request Time Out.

Berikut ini adalah screenshoot provider internet yang saya gunakan, yaitu Three, yang tersambung ke internet dengan cara tethering via hp Galaxy W:



Untuk membandingkan hasil tracert lainnya dapat mengunjungi blog anggota kelompok saya yang lainnya:
1.http://kerendijawa.blogspot.com/2013/04/pengujian-tracerout-di-cmd.html(menngunakan operator flexi)
2.http://hadisaputra3.blogspot.com/2013/04/pengujian-traceroute-di-cmd-tracert.html(menggunakan operator axis)
4.http://bobykelompok1.blogspot.com/(menggunakan operator First Media)




Senin, 08 April 2013

Pemanfaatan Komputasi Modern di Bidang Astronomi




DEFINISI ASTRONOMI

Definisi umum astronomi adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.

Manfaat ilmu Astronomi:

1. Mengetahui pergerakan, penyebaran, dan karakteristik benda-benda langit.
2. Dapat menentukan waktu dengan berpatokan pada matahari atau bulan.
3. Petunjuk fenomena alam (kejadian-kejadian alam) di bumi.
4. Prediksi cuaca. Dalam kehidupan sehari-hari mempelajari astronomi dapat berguna untuk
memprediksikan cuaca. Penerbangan dan pelayaran, misalnya. Harus dilaksanakan dalam
cuaca yang mendukung
5. Menggali potensi pertambangan luar angkasa, menambang material dan mineral dari asteroid atau planet lain.
6. Mencari potensi dan kemungkinan planet yang dapat dihuni oleh koloni manusia di masa mendatang sebagai jawaban atas permasalahan over-populasi bumi.

Dengan manfaat ilmu pengetahuan bidang astronomi diatas, ditambah dengan manfaat-manfaat lainnya yang tidak tertulis, tentunya dapat disimpulkan bahwa peran ilmu Astronomi itu sendiri tidak dapat berjalan tanpa adanya teknologi komputerisasi yang canggih Disinilah peran komputer dalam bidang Astronomi, sebagai media penjelajah luar angkasa.


Peran komputasi modern di bidang Astronomi yang rumit dapat kita lihat pada misi pesawat tanpa awak atau penjelajah tanpa awak, seperti pada Kendaraan Penjelajah Tanpa Awak: Mars CURIOSITY yang bertugas meneliti sampel tanah dan bebatuan di Mars untuk keperluan penelitian. Wahana Mars Curiosity ini dikendalikan jarak jauh dari Bumi, padahal kendaraan tersebut berada di Mars. Ini menunjukkan betapa kompleks hardware dan software komputer yang digunakan untuk menjalankan wahana ini.





                                                        Wahana Mars Curiosity





                                    Komputer Pengendali Wahana Mars Curiosity


Selain hardware dan software yang mahal, kompleks, dan rumit seperti wahana Mars Curiosity diatas, menjelajahi ilmu Astronomi juga bisa didapatkan dari software-software sederhana dan interaktif yang dapat menambah wawasan kita tentang Astronomi. 


Dengan menggunakan penerapan komputasi modern di bidang astronomi lebih memudahkan kita untuk menjelajahi tata surya tanpa harus menjalajahi langsung ke luar angkasa seperti para astronot, dengan teknologi yang semakin canggih bagi penggemar astronomi atau astronomer yang gemar melihat pemandangan objek langit pada malam hari, pasti ada keinginan untuk memiliki teleskop atau binocular untuk mengamati objek-objek langit agar terlihat jelas di mata namun sekarang alat-alat itu bisa digantikan hanya dengan memiliki software astronomi yang dapat dipasang pada PC. Dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sangat canggih tentunya menghasilkan software-software yang sangat canggih pula yang dapat di manfaatkan dalam berbagai bidang untuk mempermudah kita dalam berbagai macam aspek kehidupan.


Berikut ini beberapa software yang dapat diunduh atau dikunjungi alamat web nya:




1. Asynx Planetarium v2.50

Asynx Planetarium merupakan aplikasi ringan namun sangat membantu dalam hal mempelajari ilmu perbintangan serta tata surya. Dengan sistem virtual yang ada, Anda bisa melihat siklus perputaran sistem tata surya serta pergerakan yang terjadi. Hal ini juga membantu untuk memprediksi cuaca yang akan datang.

website : www.asynx-planetarium.com

Lisensi: Freeware, File size : 4.33 Mb.

2. Celestia 1.5.1

Dengan Celestia, Anda bisa menjelajah tata surya secara virtual mulai dari mengelilingi angkasa, mengamati jajaran planet dari stasiun angkasa luar hingga menginjakkan kaki di sejumlah planet. Aplikasi bertampilan 3D yang lumayan wah ini memang memperlakukan dirinya sebagai pesawat ruang angkasa dengan aneka fitur pengamatan yang lengkap.

celestia screenshoot

website : www.shatters.net/celestia
Lisensi: Freeware File size : 22.6 Mb.

3. CNebulax 1.7.5

CNebulax bisa dibilang aplikasi yang sangat cocok bagi para peminat astronomi yang sangat serius mendalami ilmu perbintangan. Jangan dulu putus asa melihat tampilannya yang rumit, karena terdapat panduan cepat mengenai penggunaannya diawal aplikasi. Untuk astronom pemula, aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk memantau pergerakan obyek langit yang umum seperti planet dan bulan, sekaligus menggali informasi detil mengenai setiap obyek.

cnebulax screenshoot

website : http://www.uv.es/jrtorres/CNebulaX.htm
Lisensi: Freeware File size : 45.8 Mb.

4. CyberSky 4.04

Tampilannya memang sederhana berdimensi 2D namun penjelasan serta informasi yang ada cukup lengkap dan detil. Anda bisa mencari nama bintang ataupun planet pada menu search dan secara otomatis, aplikasi ini akan mencarinya bahkan hingga diluar galaksi kita.


Situs web:

http://www.cybersky.com/index.htm
Lisensi : Shareware 30 hari (US$ 32,95)

5. Google Sky

Google Sky merupakan halaman panduan keadaan langit yang cukup populer diantara semua aplikasi astronomi yang di review kali ini. Terkenal dengan tampilan langit beserta bintang-bintang dan objek planetari yang cukup akurat, juga menyertakan ‘denah’ angkasa luar secara virtual.

Untuk menggunakan aplikasi ini maka PC atau notebook anda harus terkoneksi dengan internet dan pastikan koneksi intenet anda minimal mempunyai speed 128 kbps atau broadband internet. Jika tidak maka gambar akan terputus dan tersendat sendat.

Situs web:
http://www.google.com/sky/


6. Hallo Northern Sky

Jangan remehkan tampilannya yang sederhana. Lihat fitur dan fasilitasnya lebih dalam lagi, maka Anda bisa mengobservasi langit lebih leluasa. Sekilas tampilan ini mirip radar atau semacam grafik berisi titik-titik.
Secara default, obyek-obyek langit yang tampil tidak ditampilkan secara detil dan 3 dimensi. Namun jika Anda mengetik tombol Ctrl+F maka beberapa obyek langit ditampilkan sesuai aslinya dengan tekstur pelengkap.

hnsky screenshoot

Situs web:
www.hnsky.org
Lisensi: Freeware, file size : 39.6 Mb.

7. Microsoft WorldWide Telescope

Sesuai namanya, aplikasi besutan Microsoft ini merupakan aplikasi virtual teleskop dalam memantau seluruh jajaran tata surya dengan tampilan yang cukup detil. eperti Google arth, aplikasi ini membutuhkan koneksi internet berkecepatan tinggi untuk menjalankannya pada PC atau notebook anda.

Microsoft WorldWide Telescope screenshoot


Situs web:

www.microsoft.com
Lisensi: Freeware, Filesize : 27.5 Mb.

8. NASA World Wind

Salah satu proyek edukasi yang diluncukan NASA dalam memberikan gambaran tata surya dengan isinya. Hasil gambar yang didapat ditangkap menggunakan satelit Landsat 7 yang memungkinkan gambar yang ada tampil dalam mode 3D. Tampilan landscape bumi sendiri mengingatkan akan Google Earth dengan detil yang jelas.

nasa world wind screenshoot


Situs web:

http://worldwind.arc.nasa.gov
Lisensi: Freeware, Filesize : 15.9 Mb

9. SkyAtlas

Sky Atlas merupakan aplikasi astronomi paling sederhana. Sesuai namanya, versi gratis-nya hanya menapilkan ‘denah’ dari sistem tata surya. Selain itu kita bisa memprediksikan apa yang akan terjadi beberapa saat kedepan, sehingga berguna untuk mempredisksi cuaca dan lainnya.

skyatlas screenshoot


Situs web:

http://pyxiscamera.htohananet.com/SkyAtlas/index.html
Lisensi : Freeware, File size : 18.5 Mb.

10. Solar System 3D Simulator

Solar system 3D simulator cocok untuk menjadi panduan bagi para pelajar. Dengannya Anda bisa dapat mempelajari bagaimana sistem kerja tata surya khususnya untuk galaksi bima sakti. Seperti namanya, aplikasi ini memang hanya sebagai simulasi saja, bagaimana planet mengorbit dan matahari sebagai pusat orbit.

solar 3 screenshoot picture

Situs web:
http://www.sciencefair-projects.org/
Lisensi: Freeware, File size : 5 Mb.

11. Stellarium

Tampilan aplikasi Stellarium ini sangat indah. Saat pertama kali menjalankannya, Anda seakan-akan berada ditengah padang rumput dimana langitnya ditaburi bintang, persis sepeti saat duduk ditengah ruang planetarium.
Jadikan layar monitor anda planetarium pribadi di kamar anda dengan menggunakan aplikasi ini.

stellarium screenshoot

Situs web:
stellarium.org
Lisensi: Freeware, File size : 39.7 Mb

12. Winstars

Bagaimana bila rupa aplikasi Celestia dan Stellarium digabung menjadi satu? Winstars 2.0 lah jawabannya. Disebut gabungan karena Winstar memiliki modus tampilan tata surya (seperti Celestia) dan juga tampilan planetarium seperti Stellarium. Jadi jika hendak menjelajahi ruang angkasa gunakan modus solar system dibawah menu Observation Mode. Sedangkan jika hanya ingin memandang langit gunakan Planetarium mode.

winstars screenshoot

Situs web:
www.winstars.net
Lisensi: Shareware (US$ 16,5)
Filesize : 28.5 Mb.




Sumber:

http://chania-center.blogspot.com/2010/01/penerapan-software-di-bidang-astronomi.html

https://www.princeton.edu/astro/research/stellar/

Selasa, 02 April 2013

Trace Route

Berikut ini adalah hasil trace saya ke situs www.9gag.com menggunakan provider Three dengan koneksi melalui tethering via ponsel Samsung Galaxy W:



Selasa, 19 Maret 2013

Sistem Terdistribusi : Object Interface

      Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Sistem informasi kesehatan yang diilustrasikan di atas menunjukkan komponen-komponen aplikasi yang terdistribusi (di tempat praktek dokter, di rumah sakit, di apotik, dan di perusahaan asuransi kesehatan).

      Ciri khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal: perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman. Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability).

      Seperti yang sudah dijelaskan diatas dibagian sebelumnya arsitektur sistem yang terdidtribusi membutuhkan middleware (objek request broker) untuk menangani komunikasi antar objek-objek. pada prinsipnya, objek-objek pada sistem dapat diimplementasikan dengan bahasa pemograman yang berbeda, dapat berjalan pada platform yang berbeda dan namanya tidak perlu diketahui semua objek lain pada sistem.

Interoperabilitas perangkat lunak menuntut homogenitas pada suatu level tertentu. Untuk itu diperlukan semacam 'standarisasi'. Berawal dari keperluan ini lahirlah CORBA (Common Object Request Broker Architecture). CORBA adalah hasil 'kesepakatan' antara sejumlah vendor dan pengembang perangkat lunak terkenal seperti IBM, Hewlett-Packard, dan DEC, yang tergabung dalam sebuah konsorsium bernama OMG (Object Management Group).


CORBA 


Interoperabilitas adalah kemampuan saling bekerjasama antar sistem komputer. Sebenarnya interoperabilitas bukanlah barang baru, karena protokol komunikasi datapun (TCP/IP misalnya) pada dasarnya diciptakan untuk mewujudkan interoperabilitas. Yang belum banyak dikenal adalah interoperabilitas pada level perangkat lunak aplikasi.

Dalam konteks sistem komputer terdistribusi, meskipun komponen-komponen aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman yang berbeda, menggunakan development tools yang berbeda, dan beroperasi di lingkungan yang beragam, mereka tetap harus dapat saling bekerjasama.

Interoperabilitas perangkat lunak menuntut homogenitas pada suatu level tertentu. Untuk itu diperlukan semacam 'standarisasi'. Berawal dari keperluan ini lahirlah CORBA (Common Object Request Broker Architecture). CORBA adalah hasil 'kesepakatan' antara sejumlah vendor dan pengembang perangkat lunak terkenal seperti IBM, Hewlett-Packard, dan DEC, yang tergabung dalam sebuah konsorsium bernama OMG (Object Management Group).

CORBA adalah sebuah arsitektur software yang berbasis pada teknologi berorientasi obyek atau Object Oriented (OO) dengan paradigma client-server. Dalam terminologi OO, sebuah obyek berkomunikasi dengan obyek lain dengan cara pengiriman pesan (message passing). Konteks komunikasi ini kemudian dipetakan ke dalam model client-server: satu obyek berperan sebagai client (si pengirim pesan) dan yang lain bertindak sebagai server (yang menerima pesan dan memroses pesan yang bersangkutan). Sebagai contoh, dalam ilustrasi di awal tulisan ini, jika si pasien memerlukan obat tertentu, maka obyek aplikasi di tempat praktek dokter berlaku sebagai client dan mengirim pesan ke obyek aplikasi di apotik guna mengetahui apakah obat yang diperlukan tersedia di sana.


Keunikan dari CORBA adalah kemampuannya dalam menangani heterogenitas antara client dan server (dalam terminologi CORBA, obyek server dinamakan implementasi obyek (object implementation). Keduanya dapat saja diimplementasikan dalam hardware, sistem operasi, bahasa pemrograman, dan di lokasi yang berbeda, tetapi tetap bisa saling berkomunikasi. Kuncinya ada pada sebuah lapisan software yang disebut dengan ORB(Object Request Broker)

Sumber:


http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1080002265 (Tanggal akses 19 Maret 2013)
http://puteranasirin.students-blog.undip.ac.id/files/2010/11/ProgJar-modul-13-CORBA.pdf (Tanggal akses 19 Maret 2013)