• Sejarah Wikileaks
Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia, Situs Wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia milik negara-negara di seluruh dunia dan bertugas menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006. Sebelum di bekukan alamat wikileaks adalah www.wikileaks.org dan Saat ini alamat situs resmi wikileaks telah dialihkan menjadi www.wikileaks.ch untuk alasan keamanan. Organisasi ini yang dirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, teknolog, programmer dan para hacker dari berbagai macam belahan dunia yaitu Amerika Serikat, Taiwan, Asia, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan.Artikel koran dan majalah .
The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Situs Wikileaks menggunakan mesin Media Wiki. WikiLeaks telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk New Media Award dari majalah Economist untuk tahun 2008. Pada bulan Juni 2009, WikiLeaks dan Julian Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International (kategori New Media) untuk publikasi tahun 2008 yang berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances, sebuah laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya tentang pembunuhan oleh polisi di Kenya. Pada bulan Mei 2010, New York Daily News menempatkan WikiLeaks pada peringkat pertama dalam "situs yang benar-benar bisa mengubah berita-berita pada media.
• Kontroversi Wikileaks
Nama WikiLeaks mencuat sejak menerbitkan dokumen pemerintah maupun bisnis yang sensitif sejak diluncurkan tahun 2006. Dokumen terbarunya adalah cuplikan video yang menggambarkan militer Amerika Serikat yang membantai sejumlah warga sipil, termasuk jurnalis, dengan menggunakan helikopter dari langit Baghdad-Irak. Yaitu tepatnya pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran 9000 dokumen rahasia Perang Afganistan. Selanjutnya, pada Oktober 2010,hampir 400.000 dokumen Perang Irak dibocorkan oleh situs ini. Dan Pada November 2010, WikiLeaks mulai merilis kabel diplomatik Amerika Serikat. Pada hari Minggu 28 November 2010, WikiLeaks mulai menerbitkan 251.287 bocor kabel kedutaan Amerika Serikat, set dokumen berkategori rahasia terbesar yang pernah dilepaskan ke dalam domain publik. Dokumen ini akan memberi pandangan yang tak terduga mengenai aktivitas luar negeri pemerintah AS. Wikileaks mengungkapkan bahwa satu set lengkap dokumen itu terdiri dari 251.287 data dan terdiri dari 261.276.536 kata. "Ini tujuh kali lebih banyak dari 'The Iraq War Logs' yang merupakan bocoran informasi rahasia yang sudah dipublikasikan sebelumnya," tulis Wikileaks dalam situsnya. Dokumen itu menghimpun laporan kawat diplomatik dari tanggal 28 Desember 1966 hingga 28 Februari 2010. Laporan ini berasal dari 274 kedubes, konsulat, dan kantor misi diplomatik AS di mancanegara. Yang isinya dari dokumen itu sendiri menurut Wikileaks, mengungkapkan kontradiksi antara citra AS di mata publik dengan apa yang terjadi di belakang layar. "Ini menunjukkan bila rakyat suatu negara demokrasi ingin pemerintah merefleksikan harapan-harapan mereka, maka mereka harus melihat apa yang sebetulanya terjadi di balik layar," demikian maksud Wikileaks dalam mempublikasikan bocoran dokumen itu.
Inilah beberapa topik bocoran rahasia yang di rilis wikileaks yang menyebabkan Pemerintahan di seluruh dunia was-was:
Upaya Iran untuk mencontoh roket-roket Korea Utara untuk rudal jarak jauh.
Korupsi di tubuh pemerintahan Afganistan, yang terbukti kian parah saat seorang pejabat senior ditemukan membawa uang tunai sebesar US$50 juta saat dinas ke luar negeri.
Upaya untuk mengosongkan kamp penjara di Teluk Guantanamo. Salah satunya adalah permintaan kepada diplomat Slovenia agar bersedia memungut seorang napi bila mereka ingin bertemu dengan Presiden AS, Barack Obama.
Jerman pada 2007 diberi peringatan agar tidak menangkap sejumlah agen Dinas Intelijen CIA yang terlibat dalam suatu operasi, dimana seorang warga Jerman yang tidak bersalah ditangkap karena bernama sama dengan seorang tersangka militer. Warga itu ditangkap dan ditahan di Afganistan.
Instruksi dari Menteri Luar Negeri Hillary Clinton kepada pejabat AS agar memata-matai kepemimpinan Perserikatan Bangsa-bangsa.
Dugaan hubungan antara pemerintah Rusia dengan kriminal yang terorganisir.
Percakapan Presiden Yaman kepada Panglima Militer AS saat itu, Jenderal David Petraeus, mengenai serangan atas basis-basis al-Qaida di negaranya. "Kami akan terus bilang bahwa bom-bom itu milik kami, bukan punya kalian," kata presiden Yaman.
Upaya AS untuk mencegah Suriah mengirim senjata kepada kelompok Hisbullah di Lebanon.
Wikileaks juga membocorkan laporan mengenai kekhawatiran diplomat atas materi nuklir Pakistan yang bisa digunakan sebagai bom atom. Para diplomat pun mengeluhkan maraknya praktik peretasan jaringan komputer, yang diduga didukung oleh pemerintah China.
Wikileaks juga membocorkan rahasia-rahasia perusahaan perbankan dunia.
Dan dari berbagai macam bocoran rahasia yang di rilis wikileaks inilah yang 10 Isu Top Bocoran Rahasia Diplomatik AS yang Sebagian besar topik itu merupakan isu utama dalam tiga tahun terakhir:
Sejumlah negara Timur Tengah jauh lebih khawatir atas program nuklir Iran ketimbang yang mereka ungkapkan kepada publik. Menurut salah satu laporan, Raja Abdullah dari Arab Saudi berulangkali meminta AS untuk "memotong kepala ular." Ini bisa diartikan menyerang program nuklir Iran. Pemimpin Qatar, Yordania, Uni Emirat Arab, dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya juga mengutarakan pandangan yang sama.
Duta Besar AS untuk Korsel Februari 2010 melapor kepada Washington bahwa China mungkin akan mendukung reunifikasi Korea sekaligus menjauhi Korea Utara. Menurut pejabat-pejabat China, seperti dikutip Guardian, sekutunya itu dianggap sebagai "anak manja."
Pemerintahan Barack Obama menawarkan "insentif" bagi negara-negara yang bersedia menjadi tempat penampungan baru bagi tahanan AS dari Guantanamo. Contohnya, pemimpin Slovenia ditawari bertemu dengan Presiden Obama dan Kiribati dibujuk bantuan jutaan dolar.
Wakil Presiden Afganistan, Ahmed Zia Massoud, dilaporkan pernah membawa uang tunai US$52 juta saat mengunjungi Uni Emirat Arab pada 2010. Pemerintah Afganistan tercemar oleh tuduhan korupsi. Massoud sendiri membantah membawa uang keluar dari negaranya.
AS berupaya memindahkan uranium olahan tingkat tinggi dari suatu reaktor nuklir di Pakistan. AS khawatir Pakistan akan membangun senjata nuklir. Upaya itu dimulai pada 2007 dan terus berlangsung.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton memerintahkan para diplomat AS untuk mengorek informasi mengenai mitra-mitra asingnya. Bocoran dokumen dari WikiLeaks juga mengindikasikan bahwa Clinton bisa jadi telah meminta para diplomat untuk memata-matai rencana Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, atas Iran serta informasi mengenai Sudan, Afganistan, Pakistan, Somalia, dan Korut.
Departemen Luar Negeri AS mencap Qatar sebagai negara terburuk di kawasan Teluk dalam hal penanggulangan terorisme. Dinas keamanan Qatar dilaporkan "enggan untuk bertindak atas sejumlah teroris karena khawatir akan ketahuan sebagai sekutu AS dan memicu serangan balasan," demikian ungkap suatu laporan.
Perdana Menteri (PM) Rusia, Vladimir Putin, dan PM Silvio Berluconi dari Italia dilaporkan ternyata lebih akrab dari yang diduga sebelumnya. Putin telah memberi Berlusconi "hadiah-hadiah mahal" dan sejumlah kontrak energi yang menguntungkan. Berlusconi tampaknya kian berperan sebagai jurubicaranya Putin di Eropa," ungkap salah satu laporan.
Hisbullah dilaporkan terus mendapat pasokan senjata dari Suriah, padahal Presiden Bashar Assad berjanji kepada AS untuk tidak lagi mengirim senjata kepada kelompok itu.
Sejumlah laporan memberi ungkapan maupun kesan yang tidak enak didengar untuk beberapa pemimpin. Putin disebut sebagai "anjing alpha" dan Presiden Hamid Karzai dari Afganistan terkesan "digerakkan oleh paranoia." Kanselir Jerman, Angela Merkel, dinilai "menghindari risiko dan jarang kreatif." Sementara itu, pemimpin Libya, Muammar Khadafi, dilaporkan berjalan-jalan dengan seorang suster "blonde menggairahkan" asal Ukraina.
• Pengaruh Terhadap Indonesia
Pengaruh bocoran rahasia Negara-negara maju yang di lansir Wikileaks pada awalnya tidak berpengaruh banyak terhadap Indonesia, namun seiring dengan berjalannya waktu, pengaruh atau dampak dari semua bocoran rahasia itu kini mulai memasuki ranah Negara-negara berkembang, Indonesia misalnya. Situs Whistleblower WikiLeaks membocorkan sekitar 3.059 dokumen yang berkaitan dengan Kedubes AS di Jakarta. Kawat diplomatik yang dipublikasikan tercatat sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden SBY. Seperti dilansir WikiLeaks, Hari Sabtu (4/12/2010), data yang muncul sejak 19 November 1990 hingga 27 Februari 2010. Tema yang dibahas menggunakan kode khusus seperti PTER, PREL, PGOV, PHUM, KTIP, KCRM, KWMN, SNIG, KFRD, ASEC, PREF, ELAB, dan KMCA. Belum semua kode-kode ini bisa diterjemahkan. Namun beberapa sudah bisa diketahui artinya. PTER adalah kode untuk isu terorisme, PREL kode untuk hubungan diplomatik dengan luar negeri, sementara PGOC menyangkut permasalahan dalam negeri. PHUM adalah untuk tema Hak Asasi Manusia. Artinya akan ada kasus-kasus pelanggaran HAM yang akan dibongkar WikiLeaks. Ada juga ELAB yang terkait dengan isu-isu buruh dan tenaga kerja. Sedangkan PREF adalah soal pengungsi. Yang tentunya akan menarik adalah dokumen Kedubes AS di Jakarta bertema ASEC. Ini adalah isu pertahanan. Isu terorisme menjadi perhatian AS sejak zaman Presiden Soeharto. Hal ini terlihat dari kode PTER yang muncul dalam dokumen sejak tahun 1990 sampai akhir 1998. Sementara pada saat Pemilu tahun 2004 dan tahun 2009 kode PGOV atau pemerintahan yang lebih banyak muncul. Tanggal terakhir yang dimunculkan oleh WikiLeaks tentang Kedubes AS di Jakarta adalah 27 Februari 2010. Isu-isu pertahanan juga muncul cukup dominan, terutama pada era SBY di tahun 2009-2010. Data tersebut memang belum dipublikasikan secara rinci. WikiLeaks mengeluarkan isi dokumen sedikit demi sedikit secara bertahap. Satu hal yang sudah terungkap dalam data yang diperoleh, Jumat (3/12/2010), adalah, Menlu AS Hillary Clinton meminta perwakilan AS untuk memata-matai di Kantor PBB, New York, AS. Dokumen itu tertanggal Jumat, 31 Juli 2009 dengan kode referensi STATE 048489. Salah satu perintah Hillary adalah meminta data biografi dan biometrik pada diplomat berbagai negara yang berada di PBB. Hal ini mulai dari Dewan Keamanan sampai wakil tetap untuk PBB.
"Informasi biografi dan biometrik dari anggota tetap G-77 khususnya China, Mesir, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Afrika Selatan, Sudan, Uganda, Senegal dan Syria," demikian kawat diplomatik dari Hillary.
Dan Pada akhirnya Indonesia-pun menjadi korban bocoran yang di lansir wikileaks, yang di publikasikan oleh media Australia yaitu THE AGE. Pernyataan ini sempat di gugat oleh pemerintah Indonesia akan tetapi media Australia itu kukuh menyatakan tidak bersalah dan menolak meminta maaf telah mempublikasikan sejumlah kawat diplomatik rahasia dari Kedubes AS di Jakarta yang dibocorkan WikiLeaks. The Age bahkan menyerukan pemerintah SBY untuk menyelidiki saja tuduhan tersebut, jika memang Indonesia adalah negara yang demokratis. Seperti diketahui, The Age dan koran Australia lainnya, The Sydney Morning Herald, menjadikan bocoran WikiLeaks tersebut sebagai berita utama di halaman depan mereka pada edisi Jumat, 11 Maret 2011. Dipasang dengan judul besar, "Yudhoyono 'abused power': Cables accuse Indonesian President of corruption," berita itu membuat gusar pemerintah RI. Pada editorialnya, Kamis, 17 Maret 2011, yang berjudul The New Indonesia Faces a Test of Democracy (Indonesia yang Baru Menghadapi Sebuah Ujian Demokrasi), The Age menulis bahwa SBY selama ini dikenal sebagai sosok yang mendorong demokrasi dan keterbukaan. Maka itu, The Age menyarankan pemerintah Indonesia untuk memandang serius bocoran ini dan menindaklanjutinya. Demokrasi dan keterbukaan yang dijunjung mantan jenderal ini (SBY) akan lebih kuat jika saja pemerintahnya merespons tuduhan ini dengan lebih tegas, daripada yang ditunjukkan sejak kawat-kawat diplomatik itu diberitakan minggu lalu," demikian ditulis The Age. Lebih lanjut, The Age mengatakan bahwa tuduhan itu bukan berasal dari satu-dua dokumen saja "namun dari banyak dokumen yang dikumpulkan selama bertahun-tahun oleh diplomat AS dari sumber-sumber pemerintah yang solid, Pada editorial tersebut, The Age menyatakan tidak ingin menghakimi SBY, tapi juga menolak meminta maaf. Tajuk The Age menyoroti bahwa dokumen Kedubes AS itu menunjukkan klaim SBY soal 'Indonesia Baru' belumlah terbukti.
Apapun, dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa yang disebut sebagai Indonesia Baru--yang bebas dari budaya korupsi yang merusak politik, militer dan sistem peradilan seperti di era Suharto--masih kabur pengertiannya," tulis The Age. Untuk itu, The Age mendesak pemerintah Indonesia untuk menyelidiki kebenaran atas tuduhan-tuduhan tersebut. "Evolusi demokrasi Indonesia dapat dipercepat dengan pengujian yang terbuka dan menyeluruh terhadap tuduhan yang meresahkan ini," The Age menulis. Pemerintah SBY sebelumnya telah membantah semua tuduhan sebagaimana ditulis di kedua koran itu. Di antara tuduhan tersebut, SBY dituding telah menyalahgunakan kekuasaan, melindungi koruptor, dan menggunakan badan intelijen negara untuk memata-matai lawan politiknya. Ibu Negara Ani Yudhoyono juga dituduh telah menggunakan posisinya untuk menangguk keuntungan pribadi. Sejumlah pejabat dan mantan pejabat Indonesia, yang namanya turut disinggung--seperti: mantan Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Taufiq Kiemas. dan bekas penasehat Presiden, TB Silalahi--pun membantah kebenaran berita itu..
• Biografi pendiri wikileaks
Julian Paul Assange adalah seorang jurnalis asal Australia yang dikenal sebagai pendiri dan juru bicara WikiLeaks, situs yang mempublikasikan dokumen rahasia pemerintah dan beberapa institusi. Pria kelahiran Townsville-Queensland, Australia ini mempunyai berbagai macam prestasi di bidangnya salah satu di antarnya yaitu Economist Index of Censorship Award (2008)Amnesty International UK Media Award (2009)Sam Adams Award (2010). Pria ber-usia 39 tahun ini Sebagian besar pendidikan pada masa kecilnya dilakukan di rumah. Orang tuanya menjalankan tur teater sehingga mereka hidup berpindah-pindah. Pada usia 14 tahun, Assange diketahui telah berpindah rumah sebanyak 37 kali. Pada usia 11 hingga 16 tahun, Assange hidup dalam pelarian karena hubungan ibunya dengan seorang musisi dipenuhi kekerasan. Pada usia 18 tahun, dia memiliki seorang anak. Dia berpisah dengan istrinya pada tahun 1991, setelah polisi menyerang dan membawa putra mereka. Hingga tahun 1999, dia melakukan gugatan atas pengaturan hak asuh anaknya. Bersama dengan ibunya, Assange membentuk suatu kelompok aktivis Penyelidikan Orang Tua terhadap Perlindungan Anak. Kegiatan kelompok ini berpusat pada pembuatan bank data yang berisi catatan hukum terkait dengan isu hak asuh anak di Australia. Pada tahun 1991, ketika Assange berusia 20 tahun, dia dan beberapa teman yang berprofesi sebagai hacker (pengacak komputer) memecahkan dan memasuki jaringan terminal Nortel, perusahaan telekomunikasi Kanada. Akibatnya, dia tertangkap dan dinyatakan bersalah atas 25 dakwaan yang dikenakan padanya. Dia harus membayar denda sejumlah ribuan dolar kepada pemerintah Australia, namun dibebaskan dari hukuman penjara. Assange diketahui pernah belajar di enam universitas. Dari tahun 2003-2006, dia mempelajari fisika dan matematika di Universitas Melbourne. Selain itu, dia juga mempelajari filosofi dan neurosains. Pada tahun 1990-an, Assange bekerja sebagai perancang program perangkat lunak yang mengatur keamanan komputer di Australia dan luar negeri.Di tahun 1997, dia ikut menciptakan Rubberhose deniable encryption, suatu sistem kriptografi yang dibuat untuk pekerja hak asasi manusia untuk melindungi data sensitif di lapangan dan dia juga menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan pembebasan perangkat lunak.
Pengadilan kriminal di Stockholm, Swedia, mengeluarkan surat penangkapan bagi Julian Assange, pencipta laman WikiLeaks, yang terkenal karena membocorkan dokumen-dokumen rahasia militer Amerika Serikat (AS). Penangkapan atas Assange ini bukan terkait dengan kegiatan WikiLeaks, melainkan karena dia dicurigai sebagai pelaku kasus perkosaan, pelecehan seks, dan pemaksaan secara ilegal. Demikian keputusan pengadilan Stokcholm, Kamis waktu setempat, seperti yang diungkap stasiun televisi CNN. Maka, semua pihak berwenang Swedia di mancanegara wajib menangkap Assange, yang keberadaannya masih belum diketahui. Permintaan penangkapan diajukan oleh direktur penuntutan dari kejaksaan Swedia, Marianne Ny. Menurut laporan tim penuntut, Assange terjerat lima dakwaan yang terkait dengan dua insiden. Salah satunya, dakwaan perkosaan dan satu lagi adalah dakwaan pelecehan seks terkait dengan peristiwa yang terjadi sekitar 17 Agustus 2010 di kota Enkoping, Swedia. Assange juga menghadapi dua tuntutan pelecehan seks yang terjadi sekitar 13 dan 18 Agustus 2010 di Stockholm. Di ibukota Swedia itu, Assange juga dikenakaan dakwaan melakukan tindakan paksa secara ilegal sekitar 13 atau 14 Agustus 2010. Assange terancam hukuman penjara minimal selama dua tahun atas dakwaan-dakwaan itu.
sumber: http://bigmantechnology.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar