BIDANG ILMU DAN PENELITIAN YANG TERKAIT
DENGAN SOFTWARE AGENT
Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwa
masalah learning, intelligence, dan juga proactivity serta reactivity adalah
bidang garapan AI klasik. Kemudian penelitian dalam bidang DAI pada umumnya
adalah berkisar ke masalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama (cooperation)
antar agent dalam Multi Agent System (MAS). Dengan perkembangan penelitian di
bidang distributed network dan communication system, membawa peran penting
dalam mewujudkan agent yang mempunyai kemampuan mobilitas dan komunikasi dengan
agent lain.
Pesatnya perkembangan penelitian tentang
software agent tak lepas dari pengaruh bidang ilmu psikologi yang banyak
mengupas agent secara teori dan filosofi, kemudian juga software engineering
yang berperan dalam menyediakan metodologi analisa dan desain, serta
implementasi dari software agent. Dan yang terakhir adalah bidang decision theory
dengan kupasan tentang bagaimana agent harus menentukan strategi dalam
menjalankan tugas secara mandiri (autonomously).
5. BAHASA PEMROGRAMAN
Pada bagian ini akan dibahas tentang bahasa
pemrograman yang banyak dipakai untuk tahap implementasi dari software agent.
Bagaimanapun juga setiap bahasa pemrograman memiliki karakteristik sendiri
sesuai dengan paradigma pemrograman yang dia anut. Sehingga pemakaian bahasa
permrograman yang kita pakai akan menentukan keberhasilan dalam implementasi
agent sesuai yang kita harapkan.
Beberapa peneliti memberikan petunjuk
tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya kita pakai.
Petunjuk-petunjuk tersebut adalah:
Object-Orientedness: Karena agent adalah
berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent adalah
obyek yang aktif, maka bagaimanapun juga agent harus diimplementasikan kedalam
pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).
Platform Independence: Seperti sudah
dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diatas berbagai
lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk
implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program
tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).
Communication Capability: Pada saat
berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network
environment), tentu saja diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara
fisik. Sangat lebih baik seandaianya bahasa pemrograman mensupport pemrograman
untuk network dan komunikasinya.
Security: Faktor keamanan (security) juga
hal yang harus diperhatikan dalam memilih bahasa pemrorgaman untuk implementasi
software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan bahasa pemrograman yang
mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent bergerak dengan aman.
Code Manipulation: Beberapa aplikasi
software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime. Bahasa
pemrograman untuk software agent sebaiknya juga harus bisa memberikan support
terhadap masalah ini.
Ditarik dari beberapa petunjuk diatas, para
peneliti merekomendasikan bahasa pemrograman berikut untuk mengimplementasikan
software agent:
1. Java
2. Telescript
lanjutan dari materi ini dapat di lihat di
bagian pertama, oleh Boby Dwi Cahyo
bagian pertama, oleh Boby Dwi Cahyo
ke-dua, oleh Bundan Karimdijaya
ke-tiga, oleh Damar Sekarjaya
ke-empat, Elvin Eka Aprilian (saya sendiri)
ke-lima, Hadi Saputra
ke-enam, Irham Hidayat
ke-enam, Irham Hidayat
Sumber:
http://deris.unsri.ac.id/materi/sist_terd/Overview.pdf (tanggal akses 10 april 2013)
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/Bab01_02.pdf (tanggal akses 10 april 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar